Ambrosius Dean Perwira
(A1B012011)
Wiyan Martiwi Karismawati
(A1B012167)
“Implikasi Kelas
Sosial Dalam Masyarakat”
Definisi
Kelas Sosial Berdasarkan karakteristik Stratifikasi sosial, dapat kita temukan
beberapa pembagian kelas atau golongan dalam masyarakat. Istilah kelas memang
tidak selalu memiliki arti yang sama, walaupun pada hakekatnya mewujudkan
sistem kedudukan yang pokok dalam masyarakat. Pengertian kelas sejalan dengan
pengertian lapisan tanpa harus membedakan dasar pelapisan masyarakat tersebut.
Kelas Sosial atau Golongan sosial mempunyai arti yang relatif lebih banyak
dipakai untuk menunjukkan lapisan sosial yang didasarkan atas kriteria ekonomi.
Jadi kelas sosial dapat didefinisikan sebagai pembagian anggota masyarakat ke dalam
suatu hierarki status kelas yang berbeda, sehingga para anggota setiap kelas
secara relatif mempunyai status yang lebih tinggi atau lebih rendah. Kelas
sosial merupakan bentuk segmentasi yang hierarkis dan alamiah. Klasifikasi
pembagian kelas sosial terdiri atas :
1). Aristoteles membagi masyarakat
secara ekonomi menjadi kelas atau golongan:
·
Golongan
sangat kaya
·
Golongan
kaya dan
·
Golongan
miskin
Aristoteles menggambarkan ketiga
kelas tersebut seperti piramida:
·
Golongan
pertama : merupakan kelompok terkecil dalam masyarakat. Mereka terdiri dari
pengusaha, tuan tanah dan bangsawan.
·
Golongan
kedua : merupakan golongan yang cukup banyak terdapat di dalam masyarakat.
Mereka terdiri dari para pedagang, dsbnya.
·
Golongan
ketiga : merupakan golongan terbanyak dalam masyarakat. Mereka kebanyakan
rakyat biasa.
2) Karl Marx juga membagi masyarakat
menjadi tiga golongan, yakni:
a. Golongan kapitalis atau borjuis :
adalah mereka yang menguasai tanah dan alat produksi.
b. Golongan menengah : terdiri dari
para pegawai pemerintah.
c. Golongan proletar : adalah mereka
yang tidak memiliki tanah dan alat produksi. Termasuk didalamnya adalah kaum
buruh atau pekerja pabrik.
Menurut Karl Marx golongan menengah
cenderung dimasukkan ke golongan kapatalis karena dalam kenyataannya golongan
ini adalah pembela setia kaum kapitalis. Dengan demikian, dalam kenyataannya
hanya terdapat dua golongan masyarakat, yakni golongan kapitalis atau borjuis
dan golongan proletar.
3) Pada masyarakat Amerika Serikat,
pelapisan masyarakat dibagi menjadi enam kelas yakni:
a. Kelas sosial atas lapisan atas (
Upper-upper class)
b. Kelas sosial atas lapisan bawah (
Lower-upper class)
c. Kelas sosial menengah lapisan
atas ( Upper-middle class)
d. Kelas sosial menengah lapisan
bawah ( Lower-middle class)
e. Kelas sosial bawah lapisan atas (
Upper lower class)
f. Kelas sosial lapisan sosial
bawah-lapisan bawah ( Lower-lower class)
Kelas sosial pertama :
keluarga-keluarga yang telah lama kaya. Kelas sosial kedua : belum lama menjadi
kaya Kelas sosial ketiga : pengusaha, kaum professional Kelas sosial keempat :
pegawai pemerintah, kaum semi profesional, supervisor, pengrajin terkemuka
Kelas sosial kelima : pekerja tetap (golongan pekerja) Kelas sosial keenam :
para pekerja tidak tetap, pengangguran, buruh musiman, orang bergantung pada
tunjangan.
4) Dalam masyarakat Eropa dikenal 4
kelas, yakni:
1. Kelas puncak (top class)
2. Kelas
menengah berpendidikan (academic middle class) Kelas menengah ekonomi (economic
middle class)
3. Kelas pekerja (workmen dan
Formensclass)
4. Kelas bawah (underdog class)
Kelas
sosial timbul karena adanya perbedaan dalam penghormatan dan status sosialnya.
Misalnya, seorang anggota masyarakat dipandang terhormat karena memiliki status
sosial yang tinggi, dan seorang anggota masyarakat dipandang rendah karena
memiliki status sosial yang rendah. Contoh : Pada masyarakat Bali,
masyarakatnya dibagi dalam empat kasta, yakni Brahmana, Satria, Waisya dan
Sudra. Berdasarkan Status Politik secara politik, kelas sosial didasarkan pada
wewenang dan kekuasaan. Seseorang yang mempunyai wewenang atau kuasa umumnya
berada dilapisan tinggi, sedangkan yang tidak punya wewenang berada dilapisan
bawah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar